SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

Sabtu, 29 Mei 2010

Cantik

Meskipun engkau tak secantik dirinya
Tapi kecantikan hatimu
Itu sudah cukup bagiku

Melihatmu tersenyum
Melihat kebaikanmu
Ku yakin engkaulah yang terbaik
Tuk dampinggi hari hariqu

Tapi apakah aku pantas
Untuk mendampingimu
Kebaikanmu,keramah tamahanmu
Membuatku semakin ragu
Karena kau terlalu sempurna untukqu

Cinta


aku hanya ingin cinta
di mana aku bisa dampingimu
di mana aku bisa menghabiskan hariku
dan melakukan banyak hal untukmu

aku hanya ingin cinta
di mana kita bisa  berbagi
segala keluh kesah dan harapan
jadi satu gapai impian

aku hanya ingin cinta
habiskan waktu di sisa usia kita
di mana kita bias bercanda
dan menikmati tiap detik kebahagiaan ini

aku hanya ingin cinta
di mana aku bisa berada dalam erat dekapmu
dan merasakan kebahagiaan itu
di mana tak ada jarak yang memisahkan kita

 

Jumat, 28 Mei 2010

Hadits silaturahmi dan ukhuwah

DALAM suatu riwayat Rasulullah saw. pernah bertanya kepada para sahabatnya,

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - : أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى أَكْرَمِ أَخْلاَقِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ؟ تَعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَكَ وَتُعْطِى مَنْ حَرَمَكَ وَتَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ

Nabi saw bersabda : Maukah kalian aku tunjukkan akhlak yang paling mulia di dunia dan diakhirat? Memberi maaf orang yang mendzalimimu, memberi orang yang menghalangimu dan menyambung silaturrahim orang yang memutuskanmu” (HR. Baihaqi)

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan” (H.R. Bukhari-Muslim).

“Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada salat dan saum?” Sahabat menjawab, “Tentu saja!” Rasulullah pun kemudian menjelaskan, “Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan ukhuwah di antara mereka, (semua itu) adalah amal saleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan” (H.R. Bukhari-Muslim).

Kamis, 27 Mei 2010

Mimpi


Dalam hening nya malam
ku selalu terjaga dari mimpi mimpiqu
tapi ku tak kuasa harus berbuat apa
tak terasa angan ku melayang ke nirwana
hasrat hati ingin menuju SurgaMu
agar temukan rasa damai dalam naunganMu
aku ingin raih damai dalam sukma
dalam sujudku tak bosan panjatkan inginku
meski aku tak tahu kapan rasa itu tercipta
semoga masa itu kan cepat datang
menyapa jiwa ku yang lara tanpa cinta

prasangka


Andai kau tak salah menilaiku
tak mungkin aku akhiri semua kisah ini
andai kau kemarin tak memvonisku
tak mungkin aku seperti ini!
namun,,,,,,,istana cinta yang lama kita bina
kini telah kau hancurkan dengan sekejap saja
kau hancurkan hanya dengan
sebongkah prasangka tak bertuan
kini dengan serpihan asa
aku akan terus melangkah gapai cita
Smoga Allah tak lelah tuk tunjukan jalan
yg harus aku tempuh menuju bahagia!

Rabu, 26 Mei 2010

pemancingan janti klaten


Salah satu tempat wisata kuliner yang sudah sangat dikenal di Kota Klaten adalah pemancingan Janti. pemancingan Janti sudah sejak lama menjadi alternatif tujuan bagi masyarakat Klaten dan sekitarnya untuk berwisata, mulai dari menghabiskan waktu di akhir pekan, ulang tahun, reuni, arisan, pertemuan keluarga, atau sekedar ingin mancing ikan saja.

 Pemancingan janti terletak di Desa Janti.Kecamatan Polanharjo  ini merupakan salah satu Desa wisata di kota Klaten.ada rumah makan lengkap dengan arena pemancingan ikan, kebanyakan bernuansa lesehan,bahkan di beberapa pemancingan yang cukup besar terdapat kolam renang dan fasilitas bermain anak-anak.setiap rumah/pemancingan diberi nomer-nomer tertentu yang menjadi identitas/nama pemancingan yang antara satu dengan yang lainnya tidak akan sama.

menu makanan yang di tawarkan di setiap pemancingan hampir bisa dibilang sama dan tentu saja berhubungan dengan ikan air tawar, mulai dari kakap, bawal, lele, nila, mujair dan dll.menu makaman ini dimasak dengan digoreng maupun di bakar selain bisa menikmati kegiatan memancing dan berwisata kuliner,di Desa Janti juga menawarkan keasrian desa yang begitu hijau dengan hamparan persawahan maupun bunyi gemericik sungai. di kawasan Polanharjo ini terkenal banyak memiliki sumber mata air alami (umbul) sehingga tidak heran air yang mengalir di sungai pun kadang begitu jernih yang bisa dijadikan tempat berenang atau sekedar bermain air yang tentu saja sensasi yang didapatkan berbeda jika berenang di kolam renang..

keberadaan sumber mata air jernih ini selain dipergunakan oleh PDAM setempat, juga telah membuat salah satu produsen air mineral kemasan terkenal di negeri ini "mengambil" air di kawasan ini,meskipun banyak pula yang mengkritisi "pengambilan" air tersebut mungkin ditakutkan akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas debit air di daerah sekitarnya

anda ingin merasakan enaknya ikan goreng ataupun ikan bakar yang berbumbu khas Klaten dengan ditemani gemericik air dan hirupan udara yang masih menyegarkan? Silakan bertandang kesana..

kumpulan hadits pernikahan

Hadits ke-1
Abdullah Ibnu Mas’ud Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :“Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.” Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-2
Dari Anas Ibnu Malik Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam setelah memuji Allah dan menyanjung-Nya bersabda: “Tetapi aku sholat, tidur, berpuasa, berbuka, dan mengawini perempuan. Barangsiapa membenci sunnahku, ia tidak termasuk ummatku.” Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-3
Anas Ibnu Malik Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan kami berkeluarga dan sangat melarang kami membujang. Beliau bersabda: “Nikahilah perempuan yang subur dan penyayang, sebab dengan jumlahmu yang banyak aku akan berbangga di hadapan para Nabi pada hari kiamat.” Riwayat Ahmad. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban.

Hadits ke-4
Hadits itu mempunyai saksi menurut riwayat Abu Dawud, Nasa’i dan Ibnu Hibban dari hadits Ma’qil Ibnu Yasar.

Hadits ke-5
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia.” Muttafaq Alaihi dan Imam Lima

Hadits ke-6
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bila mendoakan seseorang yang nikah, beliau bersabda: “Semoga Allah memberkahimu dan menetapkan berkah atasmu, serta mengumpulkan engkau berdua dalam kebaikan.” Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits shahih menurut Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban.

Hadits ke-7
Abdullah Ibnu Mas’ud berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mengajari kami khutbah pada suatu hajat: (artinya = Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, kami meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami. Barangsiapa mendapat hidayah Allah tak ada orang yang dapat menyesatkannya. Barangsiapa disesatkan Allah, tak ada yang kuasa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya) dan membaca tiga ayat. Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits hasan menurut Tirmidzi dan Hakim.

Hadits ke-8
Dari Jabir bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila salah seorang di antara kamu melamar perempuan, jika ia bisa memandang bagian tubuhnya yang menarik untuk dinikahi, hendaknya ia lakukan.” Riwayat Ahmad dan Abu Dawud dengan perawi-perawi yang dapat dipercaya. Hadits shahih menurut Hakim.

Hadits ke-9
Menurut riwayat Muslim dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam pernah bertanya kepada seseorang yang akan menikahi seorang wanita: “Apakah engkau telah melihatnya?” Ia menjawab: Belum. Beliau bersabda: “Pergi dan lihatlah dia.”

Hadits ke-10
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Janganlah seseorang di antara kamu melamar seseorang yang sedang dilamar saudaranya, hingga pelamar pertama meninggalkan atau mengizinkannya.” Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari.

Hadits ke-11
Sahal Ibnu Sa’ad al-Sa’idy Radliyallaahu ‘anhu berkata: Ada seorang wanita menemui Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dan berkata: Wahai Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam, aku datang untuk menghibahkan diriku pada baginda. Lalu Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam memandangnya dengan penuh perhatian, kemudian beliau menganggukkan kepalanya. Ketika perempuan itu mengerti bahwa beliau tidak menghendakinya sama sekali, ia duduk. Berdirilah seorang shahabat dan berkata: “Wahai Rasulullah, jika baginda tidak menginginkannya, nikahkanlah aku dengannya. Beliau bersabda: “Apakah engkau mempunyai sesuatu?” Dia menjawab: Demi Allah tidak, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: “Pergilah ke keluargamu, lalu lihatlah, apakah engkau mempunyai sesuatu.” Ia pergi, kemudian kembali dam berkata: Demi Allah, tidak, aku tidak mempunyai sesuatu. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Carilah, walaupun hanya sebuah cincin dari besi.” Ia pergi, kemudian kembali lagi dan berkata: Demi Allah tidak ada, wahai Rasulullah, walaupun hanya sebuah cincin dari besi, tetapi ini kainku -Sahal berkata: Ia mempunyai selendang -yang setengah untuknya (perempuan itu). Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Apa yang engkau akan lakukan dengan kainmu? Jika engkau memakainya, Ia tidak kebagian apa-apa dari kain itu dan jika ia memakainya, engkau tidak kebagian apa-apa.” Lalu orang itu duduk. Setelah duduk lama, ia berdiri. Ketika Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam melihatnya berpaling, beliau memerintah untuk memanggilnya. Setelah ia datang, beliau bertanya: “Apakah engkau mempunyai hafalan Qur’an?” Ia menjawab: Aku hafal surat ini dan itu. Beliau bertanya: “Apakah engkau menghafalnya di luar kepala?” Ia menjawab: Ya. Beliau bersabda: “Pergilah, aku telah berikan wanita itu padamu dengan hafalan Qur’an yang engkau miliki.” Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim. Dalam suatu riwayat: Beliau bersabda padanya: “berangkatlah, aku telah nikahkan ia denganmu dan ajarilah ia al-Qur’an.” Menurut riwayat Bukhari: “Aku serahkan ia kepadamu dengan (maskawin) al-Qur’an yang telah engkau hafal.”

Hadits ke-12
Menurut riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu beliau bersabda: “Surat apa yang engkau hafal?”. Ia menjawab: Surat al-Baqarah dan sesudahnya. Beliau bersabda: “Berdirilah dan ajarkanlah ia dua puluh ayat.”

Hadits ke-13
Dari Amir Ibnu Abdullah Ibnu al-Zubair, dari ayahnya Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sebarkanlah berita pernikahan.” Riwayat Ahmad. Hadits shahih menurut Hakim.

Hadits ke-14
Dari Abu Burdah Ibnu Abu Musa, dari ayahnya Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak sah nikah kecuali dengan wali.” Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits shahih menurut Ibnu al-Madiny, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban. Sebagian menilainya hadits mursal.

Hadits ke-15
Imam Ahmad meriwayatkan hadits marfu’ dari Hasan, dari Imran Ibnu al-Hushoin: “Tidak sah nikah kecuali dengan seorang wali dan dua orang saksi.”

Hadits ke-16
Dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Perempuan yang nikah tanpa izin walinya, maka nikahnya batil. Jika sang laki-laki telah mencampurinya, maka ia wajib membayar maskawin untuk kehormatan yang telah dihalalkan darinya, dan jika mereka bertengkar maka penguasa dapat menjadi wali bagi wanita yang tidak mempunyai wali.” Dikeluarkan oleh Imam Empat kecuali Nasa’i. Hadits shahih menurut Ibnu Uwanah, Ibnu Hibban, dan Hakim.

Hadits ke-17
Wahai segenap pemuda, barangsiapa yang mampu memikul beban keluarga hendaklah kawin. Sesungguhnya perkawinan itu lebih dapat meredam gejolak mata dan nafsu seksual, tapi barangsiapa yang belum mampu hendaklah dia berpuasa karena (puasa itu) benteng (penjagaan) baginya. (HR. Al Bukhari)

Hadits ke-18
Barangsiapa kawin (beristeri) maka dia telah melindungi (menguasai separo agamanya, karena itu hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separonya lagi. (HR. Al Hakim dan Aththahawi)

Hadits ke-19
Rasulullah saw bersabda kepada Ali ra.: "Hai Ali, ada tiga perkara yang janganlah kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu shalat apabila tiba waktunya, jenazah apabila sudah siap penguburannya, dan wanita (gadis atau janda) bila menemukan laki-laki sepadan yang meminangnya." (HR. Ahmad)
Hadist ke-20
Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu. (HR. Muslim)

Hadits ke-21
Janganlah seseorang membeli (menawar) di atas penawaran saudaranya dan jangan meminang di atas peminangan saudaranya, kecuali saudaranya menginzinkannya. (HR. Attirmidzi dan Ahmad)

Hadits ke-22
Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya maka Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah baginya kemelaratan, dan barangsiapa yang mengawininya karena memandang keturunannya maka Allah akan menambah baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini wanita karena bermaksud hendak meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya dan memberkahinya isterinya baginya. (HR. Al Bukhari)

Hadits ke-23
Seorang janda yang akan dinikahi harus diajak bermusyawarah dan bila seorang gadis maka harus seijinnya (persetujuannya), dan tanda persetujuan seorang gadis ialah diam (ketika ditanya) Diamnya seorang gadis ialah tanda setuju sebab gadis lebih banyak malu ketimbang janda.. (HR. Attirmidzi dan Ibnu Majah)

Hadits ke-24
Kawinilah gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih sedap mulutnya dan lebih banyak melahirkan serta lebih rela menerima (pemberian yang sedikit). (HR. Athabrani)

Hadits ke-25
Allah 'Azza wajalla berfirman (dalam hadist Qudsi):
"Apabila Aku menginginkan untuk menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat bagi seoarang muslim maka Aku jadikan hatinya khusyuk dan lidahnya banyak berzikir. Tubuhnya sabar dalam menghadapi penderitaan dan aku jodohkan dia dengan seorang isteri mukminah yang menyenangkannya bila ia memandangnya, dapat menjaga kehormatan dirinya, dan memelihara harta suaminya bila suaminya sedang tidak bersamanya.

Hadits ke-26
Tiada sah pernikahan kecuali dengan hadirnya wali dan dua orang saksi dan dengan mahar (mas kawin) sedikit maupun banyak. (HR. Athabrani)

Hadits ke-27
Barangsiapa menjanjikan mas kawin kepada seorang wanita dan berniat untuk tidak menepatinya maka dia akan berjumpa dengan Allah ta'ala sebagai seorang pezina. Barangsiapa berhutang tetapi sudah berniat untuk tidak melunasi hutangnya maka dia akan menghadapi Allah 'Azza wajalla sebagai seorang pencuri. (HR. Athabrani)

Hadits ke-28
Hak suami atas isteri adalah tidak menjauhi tempat tidur suami dan memperlakukannya dengan benar dan jujur, mentaati perintahnya dan tidak keluar (meninggalkan) rumah kecuali dengan izin suaminya, tidak memasukkan ke rumahnya orang-orang yang tidak disukai suaminya. (HR. Athbrani)

Hadits ke-29
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw, "Apa hak isteri terhadap suaminya?" Nabi saw menjawab, "Memberi isteri makan bila kamu makan, memberinya pakaian bila kamu berpakaian, tidak boleh memukul wajahnya, tidak boleh menjelek-jelekkannya dan jangan menjauhinya kecuali dalam lingkungan rumahmu. (HR. Abu Dawud)

Hadits ke-30
Apabila di antara kamu ada yang bersenggama dengan isterinya hendaknya lakukanlah dengan kesungguhan hati. Apabila selesai hajatnya sebelum selesai isterinya, hendaklah dia sabar menunggu sampai isterinya selesai hajatnya. (HR. Abu Yu'la)

Hadits ke31
Apabila seorang menggauli isterinya, janganlah menghinggapinya seperti burung yang bertengger sebentar lalu pergi. (HR. Aththusi)

Selasa, 25 Mei 2010

Link Banner

Umbul Cokro


Bila kita berada di daerah Jawa tengah, jangan lupa berkunjung ke Kabupaten Klaten. Ya. di Klaten ada objek wisata yang sangat menarik untuk kita kunjungi. Namanya Wisata Tirta, yang lokasinya di Umbul Ingas Cokro Tulung. Objek Wisata ini bak seorang gadis yang kian hari kian cantik dan mempesona dan memancarkan aura guna memikat wisatawan untuk dimanjakan
 
Jika kita perhatikan, objek wisata Umbul Ingas yang ada di bagian utara Kab. Klaten memiliki kelebihan dibandingkan objek wisata tirta lainnya . Debit air yang tinggi sekitar 1500 liter detik munpu memberikan kehidupan bagi ribuan urang di daerah setempat kandungan mineral tinggi itu. selain dimanfaatkan para petani untuk mengairi tanah persawahan juga dimanfaatkan oleh perusahaan air minum kemasan yang didistribusikan di Jawa lengah. 

Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Jawa Tengah mengembangkan objek wisata tersehut sejak tahun 2008. dan sekarang (telah menampakan hasil yang nyata).Ketika kila menapakan kaki di objek wisata tirta ini. kita akan disambut dengan Plaza air yang dapat ditempuh melalui jembatan sungai Puslit Setelah di Plaza Air, terbentang jalan yang dapat mengantar para pengunjung ke berbagai tempat yang diinginkan.baik ke kolam arus yang berkelok-kelok,ada Water Boom Trafblin,Trafing Trak.di tempat yang sejuk dan indah ini.juga menyediakan masakan dari ikan air tawar dan makanan ringan lainnya Selain ilu. kawasan camping ground yang dikembangkan diharapkan mampu menjadikan objek wisata air Cokro sebagai wisata edukasi. Objek tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk melihat dan mempelajari proses terjadinya proses arus listrik, dengan memanjatkan derasnya aliran air yang di kemas dalam sebuah bentuk mikro hidro. Dengan memanfaatkan debit air yang sangat tinggi, kawasan ini mampu suplai listrik. Rangkaian mikro hidro yang berkekuatan 44 KVA telah terpasang, sehingga kebutuhan listrik di kawasan tersebut dapal dipenuhi.

Saya tak menyangka kabupaten Klaten mampu menbuat kawasan wisata yang menakjubkan. Kami Bangga dengan dibangunnya objek Wisata Tirta yang megah ini.ini berarti perhatian pemerintah terhadap sektor pariwisata sangat tinggi. Selain ilu. kami berharap kepada masayarakat sekitar untuk dapat menjadi tuan rumah yang mengedepankan keramahan pada para wisatawan.moga klaten lebih maju lagi (amin)

Senin, 24 Mei 2010

saparan



Sejarah
Upacara ini mulai pertama kali berbentuk majelis pengajian yang dikunjungi oleh umat Islam dan masyarakat sekeliling Jatinom.
Upacara ini diselenggarakan setiap tahun sekali pada hari Jumat pertengahan bulan Sapar.
Adanya Upacara ini dinamakan Yaqowiyu diambil dari doa Kyai Ageng Gribig sebagai penutup pengajian yang berbunyi : Ya qowiyu Yaa Assis qowina wal muslimin, Ya qowiyyu warsuqna wal muslimin, yang artinya : Ya Tuhan berikanlah kekuatan kepada kita segenap kaum muslimin, doa tamu itu dihormati dengan hidangan kue roti, dan ternyata hidangannya kurang, sedang tamunya masih banyak yang belum menerimanya. Nyai Ageng segera membuat kue apem yang masih dalam keadaan hangat untuk dihidangkan kepada para tamu undangan tersebut. Majelis pengajian ini sampai sekarang setiap tahunnya masih berjalan, yang dilakukan pada malam Jumat dan menjelang sholat Jumat pada pertengahan bulan Sapar, setiap tahunnya Doa Kyai Ageng Gribig itu dibacakan dihadapan hadirin, para pengunjung kemudian menyebutkan Majelis Pengajian itu dengan sebutan nama : ongkowiyu  yang dimaksudkan jongko wahyu atau mencari wahyu. Kemudian oleh anak turunnya istilah ini dikembalikan pada aslinya yaitu yaqowiyu

"Nilai-nilai"
Sikap toleran dan akomodatif terhadap kepercayaan dan budaya setempat, di satu sisi memang dianggap membawa dampak negatif, yaitu sinkretisasi dan pencampur adukan antara Islam di satu sisi dengan kepercayaan-kepercayaan lama di lain pihak, sehingga sulit dibedakan mana yang benar-benar ajaran Islam dan mana pula yang berasal dari tradisi.
Namun aspek positifnya, ajaran-ajaran yang disinkretiskan tersebut telah menjadi jembatan yang memudahkan masyarakat Jawa dalam menerima Islam sebagai agama mereka yang baru. Sebaliknya ajaran-ajaran tersebut memudahkan kalangan pesantren untuk mengenal dan memahami pemikiran dan budaya Jawa, sehingga memudahkan mereka dalam mengajarkan dan menyiarkan Islam kepada masyarakat Jawa.
Demikianlah, pergumulan antara Islam di satu pihak dengan tradisi dan budaya Jawa pra-Islam di pihak lain. Menolak semua tradisi dan budaya Jawa pra-Islam bagi masyarakat muslim adalah suatu kemustahilan. Sebagai anggota masyarakat Jawa, mereka terkait dengan norma dan tradisi yang berlaku. Namun, menerima semua tradisi Jawa dengan tanpa seleksi adalah langkah yang bertentangan dengan prinsip-prinsip keagamaan yang mengharuskan adanya seorang rasul yang ditugaskan untuk mengajarkan risalah dan meluruskan tradisi agar tidak terjerumus dalam bidah.
Hal ini terjadi karena ada adat atau tradisi yang bertentangan dengan ajaran Islam. Selagi hal ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam, para ulama tidak mempermasalahkan untuk mengadopsinya.

"Sebar apem"
Kegiatan sebaran apem yang memuncaki upacara adat yoqowiyu di Jatinom, Klaten yang lebih populer dengan sebutan saparan berlangsung semarak. Belasan ribu warga turut memeriahkan upacara yang digelar setahun sekali itu.
Antusiasme pegunjung sangat tinggi. Kendati upacara sebaran apem baru dimulai setelah Salat Jumat, namun sejak pagi hari, kondisi jalanan menuju Masjid Gedhe Jatinom sudah dipadati pengunjung. Menjelang upacara penyebaran apem itu berlangsung, tanah lapang yang digunakan untuk lokasi prosesi tersebut telah menjadi lautan manusia. Terik matahari tak menyurutkan niat mereka.
Di tanah lapang itu, dibangun dua buah menara yang tingginya sekitar delapan meter. Dari atas menara itulah, panitia yang mengenakan pakaian serba putih menyebar apem yang jumlahnya mencapai sekitar 4,5 ton. Ke kedua menara itulah pengunjung berusaha mendekat, dengan harapan lebih mudah mendapatkan apem yang disebar. Suasana semakin semarak kala upacara penyebaran apem berlangsung.
Ibarat memberi pakan ikan nila di kolam, gerombolan pengunjung berdesak-desakan mendekati tempat jatuhnya apem yang dilempar dari atas menara. Tidak sedikit dari mereka yang jatuh tersungkur karena berebutan dengan pengunjung lain
Sebagian dari mereka bertepuk tangan menarik perhatian panitia di menara agar mau melemparkan apem ke arah mereka. Upacara pelemparan apem itu berlangsung sekitar 45 menit.
 
"musrik"
      Diakuinya, banyak kalangan yang menganggap kepercayaan terhadap apem itu diyakini membawa berkah itu adalah perbuatan musrik. Namun sebagian orang menganggap bahwa Yaqowiyu merupakan upacara adat yang perlu dilestarikan
Banyak warga yang datang sekadar untuk memeriahkan acara ini. Mereka senang jika berhasil merebutkan apem yang dilempar .

gerabah bayat


Klaten adalah salah satu daerah penghasil kerajinan yang cukup besar. Berbagai barang-barang kerajinan tangan  seperti Lukis Payung, Lukis Kaca, Grabah, kerajinan bambu, mebel dan masih banyak lagi komoditi kerajinan yang dihasilkan oleh masyarakat Klaten. Salah satunya adalah di desa Bayat. Di daerah ini terkenal sebagai penghasil keramik. Berbagai macam barang kermaik tersedia, mulai dari celengan (tempat menyimpan uang), kendi (tempat air minum),meja kursi taman, guci, sampai berbagai bentuk benda keramik Daerah Bayat Kabupaten Klaten, Jawa Bayat lebih ke etnik yang pembuatannya lebih rumit, khususnya dalam ornamen relief yang lebih bernuansa Jawa, tanpa nuansa warna-warna cerah. Para pedagang keramik di sini mengaku sering mendapat pesanan dari warga asing yang datang langsung ke rumahnya, mulai dari lampu taman, variasi kendi, mangkok, piring, dan lainnya. Pesanan setiap produk keramik berkisar sampai dengan ribuan buah keramik
Tetapi pesanan dari kota-kota lain seperti Yogyakarta, Semarang, dan lainnya tetap ada walaupun sedikit. Mereka mengaku sering mendapat order dari restoran atau kafe membuat piring dan mangkok antik. Sepertinya merebaknya budaya cafe dan minum kopi berpengaruh juga terhadap orderan mug, mangkuk dan piring di daerah ini.
Gerabah di Bayat juga telah di ekspor ke luar negeri. Setiap dua bulan atau sebulan sekali selalu ada pengusaha yang mengirim satu kontiner berbagai jenis produk gerabah dan keramik paling banyak adalah untuk pasar eropa.
Meskipun perkembangan gerabah Bayat sudah memasuki dunia keramik bahkan mampu menciptakan produk yang inovatif, bukan berarti tidak ada lagi perajin grabah tradisional. Masih banyak perajin yang setia memproduksi berbagai jenis grabah tradisional seperti kendi, celengan, serta mainan anak anak, mulai dari wajan, cangkir dan lainnya. Dengan peralatan sederhana setia memproduksi kendi dan celengan. Celengan dihargai Rp 300 per biji dan kendi Rp 500-Rp 1.000 per biji. Mereka dapat memproduksi 1.000 kendi dan 10.000 celengan setiap bulan.
jika anda penasaran silahkan anda luangkan waktu  sejenak tuk berkunjung kekota bayat kabupaten klaten

Minggu, 23 Mei 2010

Penantian



mungkin tuhan tak ijinkan kita tuk bersama
dan kaupun tlah jauh dariku
mungkin dewi cinta tak ijinkan kita tuk menyatu
tlah kau campakkan diri ini
kau bawa aku ke dalam lembah luka hati
kau cabik hati ini
hingga remuk tak berbentuk
tetapi
entah mengapa
relung hatiku yang terdalam
masih memanggil namamu
masih inginkan mu disisi
tuhan
sadarkan aku
agar ku tak larut
dalam penantian kosong ini

by : Vista 84

Kenapa Harus Menikah?

Berikut beberapa alasan mengapa harus menikah?, semoga bisa memotivasi kaum muslimin untuk memeriahkan dunia dengan menikah

1. Melengkapi keimananya
"Barang siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. (HR. Thabrani dan Hakim).

2. Menjaga kehormatan diri
"Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (HSR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaiy, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).

3. Senda guraunya suami-istri bukanlah perbuatan sia-sia
"Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang." (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 245; Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 309). .. Hidup berkeluarga merupakan ladang meraih pahala...
 
4. Bersetubuh dengan istri termasuk sedekah
Pernah ada beberapa shahabat Nabi SAW berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka bisa shalat sebagaimana kami shalat; mereka bisa berpuasa sebagaimana kami berpuasa; bahkan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Beliau bersabda, "Bukankah Allah telah memberikan kepada kalian sesuatu yang bisa kalian sedekahkan? Pada tiap-tiap ucapan tasbih terdapat sedekah; (pada tiap-tiap ucapan takbir terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahlil terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahmid terdapat sedekah); memerintahkan perbuatan baik adalah sedekah; mencegah perbuatan munkar adalah sedekah; dan kalian bersetubuh dengan istri pun sedekah."
Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, kok bisa salah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya akan mendapatkan pahala?" Beliau menjawab, "Bagaimana menurut kalian bila nafsu syahwatnya itu dia salurkan pada tempat yang haram, apakah dia akan mendapatkan dosa dengan sebab perbuatannya itu?" (Mereka menjawab, "Ya, tentu." Beliau bersabda,) "Demikian pula bila dia salurkan syahwatnya itu pada tempat yang halal, dia pun akan mendapatkan pahala." (Beliau
kemudian menyebutkan beberapa hal lagi yang beliau padankan masing-masingnya
dengan sebuah sedekah, lalu beliau bersabda, "Semua itu bisa digantikan cukup dengan shalat dua raka'at Dhuha.") (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 125).

5. Adanya saling nasehat-menasehati

6. Bisa mendakwahi orang yang dicintai

7. Pahala memberi contoh yang baik
"Siapa saja yang pertama memberi contoh perilaku yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan mendapatkan pahala orang-orang yang meniru perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikit pun. Dan barang siapa yang pertama memberi contoh perilaku jelek dalam Islam, maka ia mendapatkan dosa kejahatan itu dan mendapatkan dosa orang yang meniru perbuatannya tanpa dikurangi sedikit pun." (HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Orang yang pertama kali melakukan kebaikan atau kejahatan.)
Bagaimana menurut Anda bila ada seorang kepala keluarga yang memberi contoh perbuatan yang baik bagi keluarganya dan ditiru oleh istri dan anak-anaknya? Demikian juga sebaliknya bila seorang kepala keluarga memberi contoh yang jelek bagi keluarganya?

8. Seorang suami memberikan nafkah, makan, minum, dan pakaian kepada istrinya dan keluarganya akan terhitung sedekah yang paling utama. Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW, bersabda: "Satu dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu berikan kepada orang miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya yaitu satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu." (HR Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).
Dari Abu Abdullah (Abu Abdurrahman) Tsauban bin Bujdud., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda: "Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang kepada keluarganya, dinar yang dinafkahkan untuk kendaraan di jalan Allah, dan dinar yang dinafkahkan untuk membantu teman seperjuangan di jalan Allah."(HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Seorang suami lebih utama menafkahkan hartanya kepada keluarganya daripada kepada yang lain karena beberapa alasan, diantaranya adalah nafkahnya kepada keluarganya adalah kewajiban dia, dan nafkah itu akan menimbulkan kecintaan kepadanya.

Muawiyah bin Haidah RA., pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: 'Wahai Rasulullah, apa hak istri terhadap salah seorang di antara kami?" Beliau menjawab dengan bersabda, "Berilah makan bila kamu makan dan berilah pakaian bila kamu berpakaian. Janganlah kamu menjelekkan wajahnya, janganlah kamu memukulnya, dan janganlah kamu memisahkannya kecuali di dalam rumah. Bagaimana kamu akan berbuat begitu terhadapnya, sementara sebagian dari kamu telah bergaul dengan mereka, kecuali kalau hal itu telah dihalalkan terhadap mereka." (Adab Az Zifaf Syaikh Albani hal 249).

Dari Sa'ad bin Abi Waqqash RA., dalam hadits yang panjang yang kami tulis pada bab niat, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadanya: "Sesungguhnya apa saja yang kamu nafkahkan dengan maksud kamu mencari keridhaan Allah, niscaya kamu akan diberi pahala sampai apa saja yang kamu sediakan untuk istrimu." (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
"Seseorang cukup dianggap berdosa apabila ia menyianyiaka orang yang harus diberi belanja." (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah.

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya."
(Saba': 39).

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Nabi SAW bersabda: "Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada seseorang, yang satu berdoa: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya." Dan yang lain berdoa: "Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir." (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

9. Seorang pria yang menikahi janda yang mempunyai anak, berarti ikut memelihara anak yatim

Janji Allah berupa pertolongan-Nya bagi mereka yang menikah.
1. Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nur: 32)
2. Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya.(HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)